Banjir dan @kompasmuda.id

Setelah di-wisuda November tahun kemarin, otomatis kesibukanku sedikit berkurang dong. Weekend yang tadinya ku habiskan dengan menimba ilmu aliyas kuliah, sekarang kembali ku gunakan untuk males-malesan di kamar sambil drakoran. Jadilah bakat rebahanku semakin terasah dengan baik hehe.
Tapi siapa sangka, ketidaksibukanku ternyata bisa menjadi sedikit manfaat untuk orang-orang sekitar.


Di awal tahun 2021, beberapa daerah di Kalimantan Selatan ditimpa musibah banjir besar dan berlangsung cukup lama. Jembatan putus, banyak rumah yang rusak, beberapa bahkan hilang terbawa arus. Ini kejadian yang cukup menggemparkan dan memilukan bagi semua orang, baik yang terdampak langsung maupun bagi yang menyaksikan. Semua orang bahu membahu saling membantu sekecil apapun itu, baik dengan berdonasi maupun membantu secara langsung.

Aku pun sebagai seseorang yang sudah tidak ada kesibukan waktu itu juga ingin ikut mengambil peran kecil bergabung menjadi relawan dengan teman-teman Komunitas Pemuda Sosial (KOMPAS) Tapin.
Kami membantu menyalurkan donasi dari orang-orang baik ke daerah-daerah yang terdampak banjir, dalam bentuk sembako, obat-obatan dan pakaian layak pakai. Aku bahkan masih ingat betapa ngilunya patah hatiku ketika melihat rumah-rumah yang hancur dan anak-anak kecil yang terbaring di pengungsian. Aku berdoa semoga Allah memberi mereka kesehatan, umur panjang dan tempat tinggal yang jauh lebih nyaman. Aamiin.
Setelah kurang lebih 2 minggu, banjir pun usai. Kami bersama teman-teman KOMPAS kembali mengadakan kegiatan pascabanjir, memasak bubur kacang dan kolak pisang untuk dibagikan kepada masyarakat yang terdampak, kami juga bermain bersama anak-anak di sana dan membagikan bingkisan seadanya.
Berinteraksi dengan mereka secara langsung membuatku merasa sangat kecil. Ditimpa musibah bencana, kehilangan tempat tinggal, tidak serta merta membuat mereka putus asa. Luar biasa sekali hati mereka, kedatangan kami selalu disambut dengan rasa syukur, gak ada sedikitpun kesedihan yang kami rasakan melainkan kehangatan. Membayangkan jika aku berada di posisi mereka, mungkin aku gak akan setabah itu.

Untuk itu, terimakasih kepada mereka karena sudah memberi ku kesempatan mengambil banyak pelajaran hidup. Terimakasih juga untuk teman-teman KOMPAS yang sudah mengizinkanku turut serta menjadi bagian dari kebaikan itu sendiri. Semoga kita selalu bisa menjadi manfaat untuk orang banyak.

Mengutip lirik lagu dari Banda Neira
“yang patah tumbuh, yang hilang berganti,
yang hancur lebur akan terobati,
yang sia-sia akan jadi makna, yang terus berulang suatu saat henti,
yang pernah jatuh kan berdiri lagi”


Aku percaya apa-apa yang Allah ambil dari mereka, akan segera digantikan-Nya dengan yang jauh lebih sempurna. ^.^

Komentar

Postingan Populer