I'm not smart. I'm just lucky!
Lalalayeyeye---
Akhirnya UAS udah selesai, dan bisa ngeblog lagi.
Rasanya lega banget dan pengen salto-salto dilampu merah.
Hahaha
Terus terang beberapa bulan ini gue sibuk, udah kayak artis
papan atas.
Bulan kemaren gue ikut LKS (Lomba Kompetensi Siswa) bidang
Web Design, ikut Lomba Pentas PAI bidang Pidato Bahasa Indonesia, dan awal
bulan Desember gue ikut lomba baca puisi.
Dan Alhamdulillah, gue KALAH!
Kenapa Alhamdulillah? Karena itu artinya gue bisa memberi
kesempatan untuk orang lain sebagai pemenang. Preet....
Sebenarnya sih gue gak kalah, gue hanya belum menang.
#samaajakampret
Gue juga ikut lomba drama kolosal, walaupun cuma jadi
narator aja. Dan itu udah cukup sebagai pengalaman.
Kami berhasil jadi pemenang pertama. Tentu itu bukan berkat
gue, tapi karena para pemainnya rajin dan ulet latihan.
Jujur gue sedikit sedih dan kecewa karena kekalahan yang
berturut-turut selama 2 bulan ini.
Tapi dari sana gue belajar, gue ngerti bahwa keberuntungan gue
tidak diperuntukkan disegala tempat, bukan? Ini waktu yang amat berharga dimana
gue bisa menikmati sensasi kagagalan.
Lagi pula kegagalan ini gak ada apa-apanya dibanding
keberuntungan gue yang tiada tara.
=======
“Miss Lucky” mungkin adalah gelar yang cocok buat gue.
Kenapa? Karena gue merasa adalah wanita yang paling
beruntung didunia ini.
Guru SD gue pernah bilang “Orang pintar akan kalah dengan
orang beruntung”, sebelumnya gue gak percaya dengan teori semacam itu. Tapi sekarang
gue paham betul dan turut merasakannya.
Percaya atau gak, gue selalu beruntung dalam segala aspek.
Entah itu dikehidupan sehari-hari, dibidang akedemik maupun
non-akedemik.
-----
Semuanya berawal dari gue dilahirkan, gue beruntung bisa
dilahirkan dalam keadaan sempurna dan tidak kekurangan apapun.
Pas gue TK, gue beruntung punya banyak temen dan menguasai 1
ayunan.
Iya gue suka ayunan, jadi pas TK dulu gue punya ayunan yang
mutlak cuman gue yang bisa main. Jadi gue gak perlu nunggu antrian main, atau
gantian ayunan sama temen. Gak tau kenapa, mungkin gue beruntung.
Waktu SD sampai dengan lulus, gue selalu dapet peringkat 1
dan diikut sertain lomba-lomba antar sekolah. Entah itu olimpiade atau
semacamnya, sampai akhirnya gue dapet nilai tertinggi ke 1 sekecamatan dan
tertinggi ke 8 sekabupaten pas UN.
Padahal gue termasuk orang yang teramat sangat males
belajar. Itulah keberuntungan.
Berlanjut ke MTs, gue beruntung bisa masuk MTs terfavorit
dikota gue.
Gue beruntung gak pernah keluar dari 10 besar, sampai-sampai
gue masuk kelas unggulan.
MTs adalah awal gue mengepakkan sayap, banyak prestasi yang
gue raih sewaktu sekolah MTs, entah itu dibidang akedemik maupun non-akedemik.
Akhirnya pun gue dapet penghargaan murid berprestasi waktu
kelulusan dan gue juga berhasil masuk 20 besar nilai tertinggi UN sekabupaten.
Dan sekali lagi gue tegasin bahwa, padahal gue gak pinter
dan juga males belajar.
Kadang orang rumah heran dengan gue, karena gue gak pernah
belajar ataupula mengulang pelajaran dirumah. Gue juga pernah dibilang mama “anak
ajaib”, terus terang saja ini tidak ajaib. Gue hanya beruntung.
Kemudian ketika SMK, gue semakin dihujani keberuntungan.
Entah itu peringat dikelas yang selalu masuk 3 besar,
prestasi di organisasi (OSIS, FORUM dll), lomba-lomba yang selalu diikut
sertakan atau beasiswa yang mengalir. Gue merasa sangat beruntung.
Gue beruntung, dimasa muda gue udah bisa sedikit
membanggakan orang tua, meringankan beban mereka. Gak jarang gue jajan pake
duit sendiri, nabung buat beli laptop, sampai beli smartphone dari duit
sendiri.
Mungkin gak seberapa untuk kalian, tapi ini suatu kebanggaan
sendiri buat gue.
Kadang duitnya gue dapet dari hadiah lomba-lomba, beasiswa
siswa berprestasi, sosialisasi, ataupula tawaran job seperti jadi MC. Selama
itu baik buat gue dan jauh dari hal-hal yang bertentangan dengan hukum agama, alhamdulillah
mama abah selalu dukung.
Satu lagi, kunci dari semuanya adalah percaya diri, yakin
dan terus bersyukur. Cuma itu!
Intinya sih gue gak pinter, gue hanya beruntung. Tapi, gue
bangga.
Buktinya kalo lo tanya “waktu Alexander Grahambel pertama
menciptakan telpon, dia ngisi pulsanya sama siapa?” gue sama sekali gak tau.
Mungkin gue gak bisa pinter, cantik dan kaya atau apapun
yang kalian punya.
Tapi gue yakin, kalian juga gak punya apa yang gue punya.
Tuhan menciptakan manusia, dengan kelebihan dan
kekurangannya masing-masing.
Ada banyak kekurangan pada diri gue, tapi ada 1 kelebihan
gue yang bisa mengubur semua kekurangan itu.
Iya. KEBERUNTUNGAN!!!
Sekali lagi, i’m not smart. But i’m just lucky!
Komentar
Posting Komentar