Didepan Pintu (Puisi Lyrical Eka Febrianty)

Aku mengetuk pintu hati mu, tapi tak kau hiraukan.
Aku duduk di depan pintu mu, menangis berteman hujan.

Seribu musim telah aku lewati disini, menunggu pintu terbuka.
Namun, ku lihat gagangnya masih rapi.
Tak tersentuh.....

Sebenarnya aku bisa saja menggedor-gedor atau mendobrak pintu mu dengan paksa.
Tapi aku takut, takut mengganggu mu, mengganggu jikalau ada tamu mu didalamnya.

Pernah, aku pernah mencoba tempelkan kuping ku di sudut pintu mu.
Ku dengar, kau sedang tertawa gelak dengan tamu mu, yang tidak lain adalah kekasih mu :’)
Sebuah alasan mengepa kamu mengacuhkan ku menunggu mu didepan pintu.

Aku tersenyum, ternyata kamu tidak sendiri.
Ternyata kamu tidak kesepian, ternyata kekhawatiran ku selama ini salah.
Dan ternyata dia lebih dulu masuk.. Aku kalah cepat!

Dan kini waktu ku untuk pergi, penantian panjang ku adalah bukti pengorbanan ku.
Sekarang aku bisa pergi dengan tenang.
Sayang, aku pergi. Jaga pintu mu baik-baik.
Mungkin aku takkan kembali lagi, mungkin aku akan pergi jauh. Berbahagialah.
Bahagiamu adalah bahagia ku, tawamu adalah nafas ku.
Demi Tuhan, jika aku sudah tak lucu lagi. Semoga sedih ku dapat kau tertawakan :’)

Kemudian, aku melangkah ringan..
Semakin jauh........
Lalu aku berbalik, kulihat pintu mu untuk terakhir kalinya.
Ternyata masih utuh, gagangnya masih tak tersentuh.

Ku lambaikan tangan, kemudian ku teruskan melangkah.
Entah tempat apa yang ingin ku tuju, yang penting aku haru spergi.

Oh iya, maaf aku memenuhi kotak surat di depan pintu mu.
Sampai tumpah porak poranda ketanah kehujanan dan kepanasan.
Mungkin setelah kau baca surat-surat ku, aku sudah di tempat yang jauh... dan bahagia.
HAHAHA.. lagi-lagi aku berharap kau membaca surat ku.

Aku pergi ya sayang...
Ke tempat di mana seharusnya aku berada.
Tempat dimana ku di anggap ada dan tidak menanti yang sia-sia.
Yang jelas, yang harus kamu tau.
“Aku pernah mencintai mu”.

Sampaikan salam ku pada tamu mu, sampaikan juga terimakasih ku untuknya.
Sebab mampu membuat mu tertawa selepas itu.
Selamat tinggal :’)